Sabtu, 10 Juli 2021, Keluarga Mahasiswa Departemen Teknik Sipil (KMDTS), Sekolah Vokasi, UGM divisi IPTEK bersama dengan komunitas BIM DTS dan CoE Smart and Green Building Information Modeling TILC SV UGM menyelenggarakan acara kuliah tamu yang mengusung tema “Tantangan dan Strategi Green Building di Bidang Konstruksi pada Era 4.0”. Kuliah tamu ini diadakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.20 WIB. Kuliah Tamu merupakan salah satu program kegiatan yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan lapangan kepada Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, UGM. Diskusi pada Kuliah Tamu ini membahas mengenai strategi dalam pengaplikasian konsep green building di Era 4.0. Pembicara pada kuliah tamu kali ini yaitu Bapak Haris Eko Susanto, S.T., IPM, ACPE, selaku QHSE (Quality, Health, Safety, and Environment System) 1 Manager PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Acara ini diikuti sebanyak 160 peserta baik dari dalam maupun dari luar DTS SV UGM.
Kuliah tamu dibuka oleh MC yaitu Apit Nugroho dan Siti Solikhatun (mahasiswa Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM), dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Agus Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., selaku wakil kemahasiswaan DTS SV UGM, dan sambutan dari Koordinator CoE Smart and Green Building Information Modeling oleh Ibu Dr. Eng. Wakhidatik Nurfaida, S.T., M.Eng. Acara diskusi kemudian dipandu oleh moderator Ibu Amalia Ula Hazhiyah, S.T., M.Sc. (dosen DTS SV UGM).
Sesuai dengan tema kuliah tamu, Bapak Haris menyampaikan materi tentang tantangan green building di era 4.0. Beliau mengawali materi dengan menyampaikan bahwa latar belakang muculnya konsep green building dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, efek rumah kaca, pembangunan gedung baru yang tidak bisa dihentikan, dan penggunaan sumber energi tidak terbarukan. Beliau juga menegaskan bahwa green building berbeda dengan green construction. Green construction adalah konsep pelaksanaan konstruksi yang tetap memperhatikan konsep ramah lingkungan, sedangkan konsep dari green building adalah konsep bangunan berkelanjutan dengan memiliki syarat tertentu yang menganut prinsip hemat energi serta berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Selain itu, beliau juga menjelaskan beberapa sertifikasi green building dan standarnya di Indonesia serta indikator yang menjadi prinsip sertifikasi tersebut.
Adapaun salah satu software yang dapat digunakan untuk mendukung konsep Green Building salah satunya yaitu OTTV (Overall Thermal Transfer Value). Terkait dengan isu green building saat ini, Bapak Haris menjelaskan bahwa biaya pembangunan green building lebih mahal 5% dibandingkan dengan bangunan yang ada saat ini, data tersebut berdasarkan data dari World Business Council for Suistanble Development tahun 2014 di Amerika Serikat.
“Meskipun biaya konstruksi green building sedikit lebih mahal, tetapi keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan prinsip–prinsip green building ini cukup banyak sebanding dengan penambahan biaya di awal konstruksi” ujar Bapak Haris.
Setelah penyampaian materi oleh Bapak Haris, acara dilanjutkan dengan sharing session yang dipandu oleh moderator. Terdapat salah satu pertanyaan yang diajukan oleh peserta kuliah tamu terkait dengan penerapan konsep green building pada daerah yang memiliki keterbatasan lahan yang menyebabkan permasalahan pencahayaan dan penghawaan. Beliau (Bapak Haris) menjelaskan bahwa “pencahayaan merupakan salah satu aspek yang menjadi persyaratan utama dalam konsep green building. Permasalahan inilah yang sering terjadi di Indonesia, sehingga alternatif yang dapat dilakukan yaitu menawarkan sebuah konsep green building yang lain dengan metode tertentu karena tidak memungkinkan untuk berpegangan pada salah satu aspek saja.”
Peserta tampak sangat antusias mengikuti acara kuliah tamu ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang masuk dari peserta untuk pembicara. Diharapkan dengan adanya acara kuliah tamu ini dapat menjadi sarana bagi Civitas Akademika DTS SV UGM agar terus mengembangkan keterampilan, menambah pengetahuan, dan memperluas wawasannya terkait isu-isu di bidang ketekniksipilan yang lainnya.
(PJ: Nadia, TPPIS 2019)