SEJARAH

Pada tahun 1975 hingga 1977 pendidikan teknik setingkat sarjana muda yang ada di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) adalah Akademi Teknologi Negeri (ATN). Akademi ini terdapat di berbagai kota di Indonesia. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah pada saat itu, pendidikan setelah pendidikan menengah harus diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi, dalam hal ini Universitas/Institut (SK. Mendikbud No. 043/U/1975 tentang pembentukan PAT). Berdasarkan hal tersebut, ATN yang ada dihapuskan secara bertahap (“phase out“), untuk selanjutnya digabungkan (“phase in“) ke dalam Universitas.

Beberapa ATN di Yogyakarta dan sekitarnya yaitu Magelang, Purworejo, Klaten di “ phase in“ ke Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menjadi Pendidikan Ahli Teknik (PAT). Secara resmi PAT FT UGM di buka pada tanggal 5 September 1977.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 81 tentang Penataan Fakultas pada Universitas dan PP No. 53 tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Gadjah Mada PAT yang semula berada di Fakultas Teknik UGM dikembangkan menjadi Fakultas tersendiri di lingkungan UGM dengan nama Fakultas Non-Gelar Teknologi (FNT), dan resmi FNT UGM dinyatakan berdiri sejak awal Juni 1983. Pada mulanya FNT menyelenggarakan pendidikan untuk tiga jurusan, yaitu : Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Sipil. Kemudian pada tahun 1989 dibuka Jurusan Teknologi Perpustakaan.

Pada tahun 1989 Dewan Perwakilan Rakyat RI telah mengesahkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) yang dikenal dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, yang diikuti dengan keluarnya Peraturan Pemerintah RI No. 30 Tahun 1990 (PP No. 30 Tahun 1990) tanggal 10 Juli 1990 tentang Pendidikan Tinggi, dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 16 sampai dengan 22 pada Undang-Undang No. 2 Tahun 1989.

Menindaklanjuti peraturan tersebut di atas adalah dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991 mengatur tentang penutupan dan pengintegrasian Fakultas Non-Gelar dalam lingkungan Universitas dan Institut. Di dalam lampiran SK tersebut ditetapkan bahwa Jurusan-Jurusan yang sesuai di FNT di integrasikan ke Jurusan-Jurusan yang sesuai di Fakultas Teknik. Pada SK tersebut ditetapkan bahwa pelaksanaan ketentuan itu diatur oleh Rektor masing-masing Perguruan Tinggi.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan integrasi tersebut di atas Rektor Universitas Gadjah Mada menerbitkan SK Rektor UGM No. UGM/2/119/UM/01/37 tanggal 31 Desember 1991 yang menetapkan antara lain agar Dekan Fakultas Teknik mengatur segala sesuatu yang menyangkut proses pengintegrasian tersebut. Masa transisi di tetapkan sampai akhir tahun akademik 1991/1992. Selama masa transisi tersebut, Dekan FNT ditetapkan sebagai Koordinator Program Diploma.

Berdasarkan SK Rektor No. UGM/2/119/UM/01/37 dibentuk Tim Pelaksana Persiapan Integrasi Fakultas Non Gelar Teknologi ke Fakultas Teknik Unversitas Gadjah Mada dengan SK Dekan FT UGM No. UGM/TK/06/UM/01/39 tanggal 25 Januari 1992. Tim tersebut terdiri atas unsur-unsur Pengurus Jurusan yang terkait dari FT UGM dan ex-FNT UGM. Disamping itu diterbitkan pula SK Dekan FT UGM No. UGM/TK/07/UM/01/37 tentang Tim Pelaksana Program Studi Diploma Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Masa Transisi.

Tim Pelaksana Persiapan Integrasi dalam kerjanya menetapkan jadwal dan membentuk :

  1. Tim Inti, menetapkan pola kerja tim dan menetapkan masalah-masalah yang perlu dibahas.
  2. Tim Kerja yang terdiri atas 3 kelompok untuk membahas bidang-bidang akademik, administrasi umum, keuangan dan kemahasiswaan.
  3. Tim Kerja Jurusan, yang terdiri atas 3 kelompok yaitu untuk Jurusan-jurusan : T. Elektro, T. Mesin, T. Sipil untuk membahas dan menetapkan masukan dari masing-masing kelompok jurusan atas hasil kerja tim di atas. Dari hasil kerja Tim-kerja kelompok dan Tim-kerja Jurusan kemudian Tim inti menetapkan kebijakan pelaksanaan integrasi FNT ke FT UGM. Rumusan Tim inti ini dibawa ke Rapat Pleno Tim Pelaksanaan Integrasi untuk mendapatkan tanggapan dan pengesahan.

Untuk sampai pada hasil rumusan tim dan penyelesaian laporan, rapat-rapat telah diselenggarakan oleh Tim-kerja kelompok 1 sampai 3 kali, Tim-kerja Jurusan 1 kali, Tim inti sebanyak enam kali dan rapat pleno tim sebanyak 2 kali. Sesudah itu hasil rumusan Tim dibawa ke Rapat Kerja Fakultas Teknik untuk ditanggapi dan mendapatkan pengesahan pada tanggal 16 April 1992. Selanjutnya akan diajukan pada rapat Senat FT UGM pada tanggal 9 Mei 1992 untuk mendapatkan pensahan.

Kondisi Awal Program Diploma Pada Saat Integrasi

Setelah diterbitkannya SK Rektor UGM No. UGM/2/119/UM/01/37dan SK Dekan FT UGM No. UGM/TK/07/UM/01/39 praktis FNT sudah tidak ada dan sebagai gantinya adalah Program Diploma Fakultas Teknik UGM. Karena integrasi ex-FNT ke FT UGM dilakukan secara bertahap maka selama masa peralihan (transisi) yang berlaku sampai akhir Juli 1992 Program Diploma dikelola oleh Tim Pelaksana Program Studi Diploma Masa Transisi. Tim ini dipimpin oleh Koordinator yang bertanggung jawab kepada Dekan FT UGM.

Keadaan pada masa peralihan Program Diploma adalah :

A. Program Studi yang ada

Program Studi yang ada pada saat itu adalah:

  1. Program Studi Diploma Teknik Elektro
  2. Program Studi Diploma Teknik Mesin
  3. Program Studi Diploma Teknik Sipil
  4. Program Studi Diploma Teknologi Perpustakaan yang mestinya diintegrasikan ke Fakultas Isipol UGM Jurusan Ilmu Komunikasi (Program Diploma II). Tetapi karena Fakultas Isipol belum siap menerima maka Fakultas Teknik yang akan melakukan penyelesaiannya (“phase out“). Program ini baru 2 angkatan dan angkatan terakhir pada semester ini baru mengikuti bagian akhir dari perkuliahannya.

B. Tenaga pengajar dan laboran

Jumlah seluruh tenaga tetap yaitu tenaga pengajar 27 orang dan laboran atau teknisi 12, dengan rincian sebagai berikut

Program Studi Diploma Tenaga Pengajar Laboran
Teknik Elektro 5 3***)
Teknik Mesin 9*) 5
Teknik Sipil 13**) 1***)
Teknologi Perpustakaan 0 0
Jumlah 27 12

Catatan : *) 2 orang mengikuti program S2 di ITB

**) 2 orang mengikuti program S2 di ITB

2 orang mengikuti program S2 di UGM

1 orang kembali dari kursus di Austria

***) 1 orang tenaga honorer

Jumlah mahasiswa saat itu 342 orang sehingga rasio dosen: mahasiswa = 1 : 27 atau riilnya 1 : 43

C. Tenaga administrasi

Jumlah seluruh pegawai admininstrasi, tenaga tetap sebanyak 29 orang, tenaga tidak tetap 15 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Sub Bagian FNT 4 Jurusan PSD. TS
Tenaga tetap Tenaga Honorer Tenaga tetap Tenaga Honorer
Sub Bagian Umum

Sub Bagian Akademik

Sub Bagian Kemahasiswaan dan hubungan Alumni

Sub Keuangan

17

7

5

8

5

0

5

2

2

11

2

2

Jumlah 29 13 + 2 *) 9 15

Catatan: *) 2 tanaga honorer sebagai laboran

D. Laboratorium/Bengkel

Program Diploma memiliki 2 laboratorium yang dipakai bersama, yaitu : Lab Komputer dan Lab Gambar.

Masing-masing Program Studi Diploma memiliki Laboratorium sesuai dengan jurusannya.

E. Sasaran

Sasaran yang harus dicapai adalah terlaksananya SK Mendikbud No. 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991 seperti yang dimaksud.

F. Struktur Organisasi dan Pengurus

Struktur organisasi Program Studi Diploma (Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil) bergabung dengan Fakultas Teknik UGM.

Setiap Program Studi Diploma tersebut akan dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi Diploma yang bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan yang terkait. Masing-masing Program Studi Diploma memiliki Urusan Administrasi Akademik dan Keuangan Kepegawaiam yang menjadi tugas dari Program Studi tersebut.

Peralihan dari Fakultas ke Sekolah Vokasi UGM

Sekolah Vokasi UGM terbentuk melalui Peraturan Rektor UGM No 518 tahun 2008 tentang Sekolah Vokasi. Sekolah Vokasi dibentuk untuk mewadahi program-program diploma di lingkungan UGM yang tersebar di masing-masing fakultas ke dalam satu kelembagaan terintegrasi. Sekolah Vokasi UGM menempati kampus di blok Sekip yang direncanakan menjadi kampus terpadu. Pada saat pendiriannya, beberapa prodi sudah menempati kampus tersebut, beberapa prodi lain menyusul untuk dipindahkan aktivitasnya dari fakultas induk.

Pada pembentukan Sekolah Vokasi, sudah tergabung 23 program diploma, yaitu:

1 D3 Kesehatan Hewan 13 D3 Akuntansi
2 D3 Manajemen Hutan 14 D3 Manajemen
3 D3 Komp. dan Sist. Informasi 15 D3 Ekonomi Terapan
4 D3 Rekam Medis 16 D3 Kearsipan
5 D3 Elekt. dan Instrumentasi 17 D3 Kepariwisataan
6 D3 Teknik Elektro 18 D3 Bahasa Inggris
7 D3 Teknik Mesin 19 D3 Bahasa Perancis
8 D3 Teknik Sipil 20 D3 Bahasa Jepang
9 D3 Teknik Geomatika 21 D3 Bahasa Mandarin
10 D3 Agroindustri 22 D3 Bahasa Korea
11 D3 SIG dan Pengind. Jauh 23 D3 Hukum
12 D4 Bidan Pendidik

Dalam perkembanganya beberapa prodi berhasil dibuka, yaitu:

  1. D3 Metrologi dan Instrumentasi
  2. D4 Teknologi Jaringan
  3. D4 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur
  4. D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat