Sabtu, 25 September 2021, Laboratorium dan Bengkel Kerja Hidrolika dan Lingkungan Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kuliah tamu yang mengusung tema “OP Bendungan di Indonesia: Tantangan, Peluang, dan Strategi”. Acara kuliah tamu ini diselenggarakan secara virtual ini menghadirkan Ir. Joko Mulyono, ME. AWP. PUB sebagai narasumber. Beliau menjabat sebagai Jafung Teknik Pengairan Ahli Madya PUPR, sekaligus Asesor Profesional Utama Bendungan Besar Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB). Kuliah tamu ini dihadiri lebih dari 120 civitas akademika dari jurusan Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil (TPPIS) dan Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil (TRPBS), Departemen Teknik Sipil, SV UGM.
Kuliah tamu ini dibuka oleh MC yaitu Jessica Elisabeth Sitorus, A.Md., S.T. yang merupakan alumni Departemen Teknik Sipil yang sekarang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian PUPR. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan oleh Dr. Ing. Ir. Agus Maryono, selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM, dan Dr. Ir. Sindu Nuranto, MS, CWS, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil SV UGM. Sebelum memasuki acara inti, dilakukan pengenalan SDA muda yang merupakan sebuah wadah para aparatur muda sumber daya air untuk berkontribusi nyata dalam bidang sosial, pengembangan diri, dan IPTEK. Kegiatan ini sekaligus merupakan salah satu inisiasi kerjasama dengan SDA muda PUPR untuk meningkatkan jejaring dan berbagi pengalaman.
Selanjutnya acara yang berlangsung dari pukul 08.00-12.00 ini dipandu oleh Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng., selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Pemeliharaan Infrastruktur Keairan. Pada kesempatan ini, Ir. Joko Mulyono, ME. AWP. PUB selaku narasumber menyampaikan materi mengenai bendungan di Indonesia, yang diharapkan mampu mewujudkan Visum Kementerian PUPR 2030, yang salah satunya adalah bendungan multifungsi dengan kapasitas 120 m³ per kapita per tahun. Indonesia sendiri memiliki 3,9 triliun m³ potensi air, akan tetapi memiliki tampungan per kapita yang relatif rendah dibandingkan dengan negara lain.
Pembangunan bendungan memiliki manfaat yang sangat besar, dari segi teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Akan tetapi keberadaan bendungan juga memiliki resiko bencana yang besar apabila kegiatan operasi dan pemeliharaan tidak dilakukan dengan baik. Di Indonesia, ada 244 bendungan dengan usia bendungan rata-rata 30-50 tahun, yang menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaan OP. Salah satu tantangan OP bendungan di Indonesia adalah alokasi anggaran OP yang tidak memadai, tidak ada renstra, dan belum adanya izin operasi. Selain itu, tantangan yang dihadapi dari sisi sumber daya manusia adalah ketersediaan jumlah tenaga ahli yang belum memenuhi kebutuhan. Di sisi lain, hal ini dapat menjadi peluang bagi mahasiswa DTS SV UGM untuk nantinya dapat berkarir di bidang OP bendungan.
Strategi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan OP bendungan adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia dengan perekrutan, pelatihan, dan sertifikasi keahlian. Selain itu juga dengan penerbitan buku bendungan, mendukung webinar series, dan kuliah tamu, seperti yang diselenggarakan Laboratorium dan Bengkel Kerja Hidrolika dan Lingkungan DTS SV UGM ini. Dari segi teknis, stategi yang dilakukan salah satunya dengan pembangunan konservasi di hulu waduk, mendukung Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA), penataan kawasan sekitar waduk, pemasangan alat-alat pemantauan, dan lain-lain.
Antusiasme peserta terbukti dengan banyaknya partisipasi aktif, pertanyaan, dan diskusi dari peserta kuliah tamu. Dengan diselenggarakannya kuliah tamu ini, diharapkan akan menarik minat mahasiswa untuk mempelajari bendungan lebih lanjut. Diharapkan kegiatan ini dapat paralel, dilanjutkan dengan pelatihan sertifikasi kompetensi keahlian khususnya bidang bendungan.