Yogyakarta, 25 April 2025 – Dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa teknik sipil di bidang perencanaan struktur jembatan, Departemen Civil and Environmental Engineering (CEE) Nanyang Technological University (NTU) menyelenggarakan NTU International Bridge Design Competition pada tanggal 12–13 April 2025 di kampus NTU, Singapura. Kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan India.
Kegiatan ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu perancangan jembatan secara digital menggunakan software teknik tertentu (tahap preliminary) serta rancang bangun dan pengujian model jembatan skala kecil (tahap final). Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa dalam menerapkan kemampuan analisis struktural, kolaborasi tim, serta kreativitas desain dalam menjawab tantangan infrastruktur masa depan. Meski tidak mengangkat tema khusus, kompetisi ini menjadi wadah penting untuk berbagi inovasi dan pendekatan teknik sipil lintas negara.
Delegasi mahasiswa Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM mengirimkan dua tim dalam ajang ini. Tim pertama, GB Team, terdiri dari Ahmad Alan F., M. Afifuddin Noufal, dan Fadillah Dwi P. Sementara itu, tim kedua, Gardapati Consulting Group, diwakili oleh Alfath Qornain I. Y., M. Indrajat Hardian, dan Hera Tatas P. P. Meskipun tidak ada nama jembatan khusus dalam lomba ini, kedua tim berhasil menunjukkan performa yang sangat baik hingga lolos sebagai finalis kompetisi.
Keikutsertaan mahasiswa DTS dalam kompetisi ini tidak hanya memperluas wawasan teknik dan keterampilan praktik, tetapi juga memperkuat relasi internasional. “Senang sekali bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan teman-teman dari universitas lain di Asia Tenggara. Kami dapat banyak insight baru dari pendekatan desain masing-masing negara,” ujar salah satu peserta. Harapannya, akan ada penerus dari DTS yang mengikuti jejak ini di tahun-tahun mendatang.
Kegiatan ini secara langsung mendukung beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di kancah internasional, SDG 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) melalui eksplorasi desain jembatan yang efisien dan inovatif, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi lintas negara dan pertukaran ide dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan. Selain menjadi wadah pengembangan diri, kompetisi ini juga menciptakan generasi muda teknik sipil yang kompeten dan siap bersaing secara global.