Yogyakarta, 2024 – Dosen Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM bersama mahasiswa dan masyarakat lokal menggelar program pengabdian masyarakat di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Program ini dirancang sebagai solusi terhadap permasalahan pengelolaan air bersih dan pembangunan infrastruktur desa melalui pelatihan pembuatan beton dan pembangunan sumur resapan.
Kalurahan Sidorejo memiliki penduduk yang mayoritas bekerja sebagai petani, peternak, dan tukang bangunan. Potensi lokal berupa sumber daya pasir dan batu kali dari Sungai Progo sebenarnya cukup melimpah, namun pengelolaan air bersih dan infrastruktur pendukungnya masih menjadi kendala besar. Pada musim kemarau, banyak sumur yang mengering sehingga masyarakat mengalami kesulitan air bersih. Selain itu, sumur resapan di wilayah ini belum berfungsi optimal sehingga sistem pembuangan akhir limbah sering kali menjadi masalah, baik untuk lingkungan maupun keberlanjutan air tanah.
Program pengabdian masyarakat ini diawali dengan pelatihan teoritis mengenai pengelolaan air bersih, pembuatan beton berkualitas sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), serta konsep dan pentingnya keberadaan sumur resapan. Dalam sesi ini, peserta diberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kualitas air bersih melalui infrastruktur yang memadai. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta, yang terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi.
Setelah sesi pemaparan teori, peserta melaksanakan praktik langsung yang berfokus pada pembuatan adukan beton dan pembangunan sumur resapan. Lokasi pelaksanaan adalah Taman Sidorejo, area strategis di depan Kantor Kalurahan Sidorejo. Proses pembuatan sumur resapan ini dilakukan secara bertahap mulai dari penggalian tanah, pemasangan bis beton, pemberian lapisan pasir, kerikil, dan ijuk, hingga finishing. Peserta diajarkan langkah-langkah teknis secara rinci oleh instruktur, dengan harapan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan kembali di masa mendatang.
Hasil dari program ini cukup membanggakan. Sebanyak 20 peserta dari berbagai pedukuhan di Sidorejo berhasil memahami dan mempraktikkan teknik pembuatan beton dan sumur resapan dengan baik. Sumur resapan yang telah dibangun kini berfungsi sebagai sarana pengelolaan limbah cair dan mendukung sistem pengelolaan air bersih yang lebih efisien. Selain itu, sumur ini juga digunakan untuk kebutuhan irigasi di Taman Sidorejo, yang menjadi bagian dari pengelolaan lingkungan desa.
Kegiatan yang berlangsung pada Agustus 2024 ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UGM dalam mendukung pembangunan desa melalui ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya program ini, masyarakat Sidorejo diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Sinergi antara akademisi dan masyarakat seperti ini menjadi langkah penting untuk menciptakan perubahan positif yang berdampak jangka panjang.