Yogyakarta, 1 Juli 2024 – BSO River Ecology Club (REC) dari DTS SV UGM melaksanakan kegiatan Company Visit ke Sabo Dam Pakunden, bekerja sama dengan Balai Teknik Sabo. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari program kerja BSO REC dalam upaya meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai infrastruktur sumber daya air, salah satu cabang penting dalam ilmu Teknik Sipil.
Tujuan dari kunjungan industri ini adalah untuk memberikan mahasiswa wawasan praktis mengenai teknologi dan teknik yang digunakan dalam pembangunan Sabo Dam. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini berkesempatan untuk melihat langsung infrastruktur fisik serta memahami proses operasional yang ada di lapangan. Hal ini memberikan pengalaman nyata yang tidak bisa didapatkan hanya melalui pembelajaran teori di kelas. Kegiatan ini relevan dengan tujuan SDG nomor 4, Pendidikan Berkualitas, dengan adanya kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat memperluas wawasan mahasiswa, tetapi juga dapat membuka peluang jaringan profesional di dunia industri yang relevan dengan bidang Teknik Sipil, khususnya infrastruktur sumber daya air.
Kegiatan kunjungan industri ini dihadiri oleh anggota BSO REC DTS SV UGM dan beberapa staf dari Balai Teknik Sabo. Di awal acara, peserta mendapatkan pemaparan materi dari pihak Balai Teknik Sabo mengenai peran penting Sabo Dam dalam mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya air. Sabo Dam Pakunden sendiri merupakan salah satu infrastruktur yang didesain khusus untuk mengendalikan sedimentasi dari Gunung Merapi dan menjaga stabilitas aliran sungai, sehingga dapat meminimalisir dampak dari banjir lahar maupun longsor yang kerap terjadi di kawasan gunung berapi.
Setelah sesi pemaparan, mahasiswa diajak untuk melakukan survei lapangan di sekitar sabo dam. Dalam survei ini, mereka dapat melihat bagaimana infrastruktur sabo dam beroperasi dan bagaimana sabo dam dapat berfungsi sebagai sistem perlindungan terhadap potensi bencana.
Kunjungan ini memperluas wawasan mahasiswa terkait pentingnya pembangunan infrastruktur yang mendukung pencapaian SDGs, terutama SDG nomor 6 dan 9. Melalui pemahaman mengenai infrastruktur sumber daya air, mahasiswa menjadi lebih sadar akan pentingnya inovasi dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Kegiatan kunjungan industri ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta. Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis, tetapi juga termotivasi untuk terus mempelajari lebih dalam tentang infrastruktur sumber daya air. Dengan respon positif ini, diharapkan program serupa dapat terus diadakan pada periode kepengurusan selanjutnya untuk memperkuat pemahaman praktis mahasiswa dan memperluas jaringan mereka di dunia industri.