Yogyakarta, 2024 – Dosen Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT. berhasil mengembangkan penelitian berjudul “Alternatif Infrastruktur Depaving Menggunakan Perkerasan Lolos Air dan Tanah Dasar Distabilisasi.” Penelitian ini bertujuan menciptakan infrastruktur jalan yang ramah lingkungan dengan menggunakan konsep depaving, yaitu pembongkaran lapisan kedap air pada perkerasan jalan untuk meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah. Upaya ini diharapkan mampu memberikan solusi dalam menanggulangi dampak urban heat island (UHI) dan mengurangi risiko limpasan air yang kerap menjadi penyebab banjir di kawasan perkotaan.
Konsep depaving merupakan langkah inovatif dalam bidang infrastruktur modern, dengan menghilangkan perkerasan beton atau aspal konvensional untuk mengembalikan fungsi alami tanah. Namun, perkerasan tanpa lapisan penutup memiliki risiko rendahnya daya dukung serta potensi debu di jalan. Penelitian ini mengusulkan struktur dua lapis, yang menggabungkan perkerasan lolos air pada lapisan atas dan tanah dasar yang distabilisasi di bagian bawah. Solusi ini tidak hanya mendukung infiltrasi air dan menjaga lingkungan lebih sejuk, tetapi juga memastikan struktur jalan mampu menahan beban lalu lintas.
Penelitian ini berfokus pada penerapan lapisan ultra-thin porous asphalt yang memiliki daya serap air tinggi serta tanah dasar distabilisasi untuk daya dukung optimal. Dengan metode empiris AASHTO 1993 dan teori dua lapis Burmister, penelitian ini dirancang untuk menemukan ketebalan optimal yang mampu memenuhi kebutuhan repetisi beban lalu lintas dan infiltrasi air hujan. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi nyata bagi penyelenggaraan infrastruktur yang adaptif terhadap perubahan iklim, sekaligus mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin nomor 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.
Penelitian yang dijalankan selama enam bulan ini merupakan bagian dari program penelitian kompetitif yang didanai oleh hibah Dana Masyarakat (DAMAS). Hasil penelitian ini akan dipresentasikan dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) dan dipublikasikan dalam jurnal terindeks. Dr. Iman Haryanto berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penerapan konstruksi hijau di Indonesia serta dapat mendukung pengembangan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan.