Yogyakarta, 2024 – Dian Sestining Ayu dan tim dosen dari Departemen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan program sosialisasi mengenai manajemen pengelolaan dan pemeliharaan bangunan sipil di kawasan wisata Bukit Cubung, Desa Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola kawasan wisata dalam merawat dan mengelola infrastruktur yang ada, sehingga dapat memperpanjang umur bangunan dan meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Dengan lokasi yang strategis dan potensi wisata yang menjanjikan, pengelolaan yang baik menjadi kunci keberlanjutan kawasan tersebut.
Kawasan wisata Bukit Cubung, yang mulai beroperasi pada tahun 2020, memiliki berbagai fasilitas seperti restoran, gedung pertemuan, dan gazebo. Namun, untuk menjaga kualitas layanan dan keselamatan pengunjung, diperlukan upaya pemeliharaan yang sistematis. Dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada 23 September 2024, peserta diajak untuk memahami pentingnya manajemen bangunan serta teknik pemeliharaan yang tepat. Pelatihan ini melibatkan pengelola kawasan wisata dan staf terkait, sehingga mereka dapat langsung menerapkan ilmu yang didapat dalam praktik sehari-hari.
Sosialisasi ini juga mencakup pendanaan untuk pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jaringan drainase di sekitar kawasan wisata. Pembangunan drainase bertujuan untuk mengatasi masalah genangan air saat hujan lebat, sehingga kenyamanan pengunjung tetap terjaga. Dengan adanya fasilitas yang baik dan terawat, diharapkan Bukit Cubung dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 11 tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan manajemen pengelolaan bangunan di kawasan wisata, desa Jatirejo berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat serta pengunjung. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan peluang kerja melalui pengembangan sektor pariwisata.
Hasil dari kegiatan sosialisasi ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di kalangan pengelola kawasan wisata dalam hal manajemen bangunan. Antusiasme peserta selama pelatihan mencerminkan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur untuk keberlanjutan usaha pariwisata. Dengan demikian, upaya Bu Dian Sestining Ayu dan tim tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pengelola tetapi juga bagi masyarakat luas melalui peningkatan kualitas hidup.
Secara keseluruhan, program sosialisasi manajemen pengelolaan dan pemeliharaan bangunan sipil di Bukit Cubung merupakan langkah strategis dalam memajukan potensi wisata desa Jatirejo. Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan desa ini dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan budaya setempat.