
Yogyakarta, Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia, BSO River and Ecology Club (REC) Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada sukses berkolaborasi dengan komunitas Environmental Disaster Management (EDM) UPN Veteran Yogyakarta dalam menyelenggarakan Seminar Hari Air Dunia 2025 yang bertemakan “Manajemen Sumber Daya Air terhadap Kebencanaan”.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan serta solusi dalam manajemen dan desain groundsill serta struktur pengendali air yang adaptif terhadap perubahan iklim dan intensitas aliran sungai di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, anggota Komunitas Mahasiswa Air Indonesia (KMAHI), dan dua narasumber utama yakni Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng. selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM, serta Prof. Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, M.T. sebagai Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana UPN Veteran Yogyakarta. Diskusi yang berlangsung interaktif ini juga membuka ruang dialog tentang tantangan dan peluang pengelolaan sumber daya air (SDA) di Indonesia yang semakin kompleks akibat perubahan iklim.
Dengan dilaksanakan secara online melalui platform Zoom, seminar ini mampu menjangkau peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan semangat inklusivitas dan kolaborasi yang diusung oleh panitia, yang ingin mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam upaya menjaga dan memelihara infrastruktur sumber daya air yang berkelanjutan.
Seminar ini menjadi penting mengingat pengelolaan SDA di Indonesia kini menghadapi tantangan yang semakin besar. Keberlanjutan dan efektivitas infrastruktur pengendali air harus ditopang oleh perencanaan dan desain yang adaptif agar tetap optimal menghadapi dinamika lingkungan yang terus berubah.
Seminar ini juga mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi melalui upaya pengelolaan sumber daya air yang lebih baik dan adaptif; SDG 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dengan mendorong desain infrastruktur air yang mampu beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim; serta SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengelolaan SDA.
Acara berjalan dengan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin pada tahun-tahun berikutnya.