Yogyakarta, 2024 – Desa Jatirejo, yang terletak di Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, telah menjadi model desa berprestasi dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Salah satu proyek yang sedang dikembangkan adalah Taman Tematik Bukit Cubung, yaitu Shaun the Sheep Park. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan sarana bermain dan belajar yang aman, menarik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata. Untuk mewujudkan tujuan ini, tim dosen dari Departemen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengabdian masyarakat yang fokus pada mitigasi risiko kecelakaan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan kerja (K3).
Proyek ini berangkat dari pentingnya perencanaan yang matang dalam pembangunan fasilitas publik, khususnya yang berorientasi pada wisata keluarga. Tanpa mitigasi yang baik, fasilitas ini dapat menghadirkan risiko kecelakaan bagi pengunjung dan pekerja. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini melibatkan survei lapangan, analisis kebutuhan, dan pelatihan K3 bagi pekerja konstruksi di kawasan tersebut. Pelatihan ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, untuk memastikan setiap tahap konstruksi memenuhi standar keselamatan dan keberlanjutan.
Kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, melalui fokus pada mitigasi risiko dan keselamatan kerja, program ini mendukung SDG 3 (Good Health and Well-being), yang bertujuan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat.
Selain itu, prinsip SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) juga tercermin dalam kegiatan ini karena dirancang untuk menciptakan desa wisata yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, pendidikan, dan pelestarian lingkungan. Desa Jatirejo diproyeksikan menjadi model desa wisata berbasis komunitas yang mendukung keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain itu, kolaborasi antara universitas, masyarakat, dan pemerintah lokal menjadi implementasi nyata dari SDG 17 (Partnerships for the Goals), yang menekankan pentingnya kemitraan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Dengan pendekatan stimulan dan pemberdayaan, tim dosen Teknik Sipil UGM tidak hanya memberikan solusi teknis tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk ikut serta dalam setiap tahap proyek. Pelibatan aktif ini memberikan dampak positif, baik dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja maupun dalam menciptakan rasa memiliki terhadap fasilitas yang dikembangkan.
Pengabdian ini menjadi bukti bahwa peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung pembangunan desa. Melalui integrasi antara keilmuan dan kebutuhan masyarakat, proyek ini berhasil menjawab tantangan lokal sekaligus memberikan kontribusi nyata pada pencapaian SDGs. Desa Jatirejo, dengan dukungan Taman Tematik Bukit Cubung, kini tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga contoh bagaimana pembangunan berbasis komunitas dapat membawa manfaat jangka panjang.