Bali, 7 – 11 Oktober 2024 – Tim Vidyaarta Airawata yang beranggotakan mahasiswa Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara dalam Kategori Kesesuaian Implementasi terhadap Desain di ajang bergengsi Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XV, yang diselenggarakan di Universitas Warmadewa, Bali. Tim ini berkompetisi dengan model bangunan beton pracetak yang sesuai dengan tema “Bangunan Gedung Cepat Bangun, Kokoh, Awet, dan Tahan Gempa untuk Menuju Percepatan Pembangunan Nusantara.” Kompetisi ini menguji ketepatan implementasi desain dan keandalan konstruksi, serta mengasah keterampilan peserta dalam perancangan gedung tahan gempa.
Kegiatan KBGI ini bertujuan untuk mendorong kreativitas mahasiswa dalam desain bangunan gedung yang inovatif, tahan gempa, dan sesuai dengan tantangan pembangunan di Indonesia. Kompetisi ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan). Ajang ini dihadiri oleh 16 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, menjadikannya kompetisi bergengsi yang menguji keterampilan teknis mahasiswa teknik sipil dan arsitektur.
Tim Vidyaarta Airawata terdiri dari mahasiswa-mahasiswa berbakat Teknik Sipil SV UGM yang memiliki peran strategis dalam setiap tahap pengerjaan proyek. Mega Calvina Izumi (TPPIS 2022) memimpin sebagai Team Leader, dengan Mif’al Bagus Prasetyo (TPPIS 2021) dan Adi Angga (TPPIS 2022) sebagai Tim Inti. Amalia Nurul Syifa (TRPBS 2021) bertugas sebagai bendahara, sementara Danendra Serafino Purnomo (TPPIS 2023) mengoordinasikan bidang administrasi komunikasi dan transportasi (Adkomtrans). Pada aspek teknis, Hera Tatas Perdana P., Ahmad Alan Fabiansyah, dan Nevil Imam Fajar menangani bidang material dan fabrikasi, sedangkan Fadillah Dwi Puspitasari (TPPIS 2023) bertanggung jawab sebagai bagian K3 untuk memastikan keselamatan kerja selama proses pengerjaan.
Didampingi oleh dosen pembimbing Bapak Lava Himawan, S.T., M.T., yang memberikan arahan dan bimbingan dalam proses pengerjaan model dan pengujian. Selain itu, tim juga mendapat dukungan penuh dari komunitas Gadjah Mada Building & Bridge (GMBB), yang menyediakan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas teknis kompetisi.
Dalam kompetisi ini, peserta diuji tidak hanya pada aspek desain, tetapi juga pada kemampuan implementasi dan ketepatan dalam merakit model bangunan. Tim Vidyaarta Airawata berhasil menyelesaikan berbagai tahapan penting, mulai dari perancangan awal, perakitan model bangunan, hingga pengujian ketahanan gempa menggunakan meja getar. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa bangunan yang dirancang dapat menahan gempa, yang merupakan salah satu tujuan utama dari kompetisi ini.
Model bangunan yang dipresentasikan tim ini mengutamakan konsep bangunan beton pracetak yang lebih cepat dibangun, kokoh, awet, dan tahan gempa. Hal ini relevan dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang semakin berkembang, terutama dalam menghadapi tantangan gempa bumi di beberapa wilayah. Keberhasilan tim dalam mengimplementasikan desain yang sesuai dengan kondisi tersebut menunjukkan kualitas dan inovasi yang tinggi.
Kompetisi ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi tim Vidyaarta Airawata, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga melatih kerja sama tim, ketekunan, dan inovasi dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. Keberhasilan Tim Vidyaarta Airawata bukan hanya sekadar prestasi, tetapi juga bukti kesiapan mahasiswa UGM dalam mendukung inovasi di bidang teknik sipil dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.