Jakarta– Tim mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi UGM kembali menorehkan prestasi gemilang. Tim Gardapati Karya, yang terdiri dari M. Indrajat Hardian (TRPBS 2021) dan Alfath Qornain Isnan Yuliadi (TRPBS 2022), berhasil meraih penghargaan Future Anchor dalam ajang Beyond BIM Competition 2025 yang diselenggarakan oleh PT Adhi Karya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT PT Adhi Karya yang berlangsung di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta pada 19 Februari 2025. Dalam kategori mahasiswa, kompetisi ini diikuti oleh 14 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tim Gardapati Karya menjadi salah satu dari dua tim terbaik, bersanding dengan Universitas Mulawarman yang meraih penghargaan Most Promising.

Beyond BIM Competition bertujuan untuk mendorong pemahaman dan penerapan teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam industri konstruksi. Kompetisi ini menjadi wadah mahasiswa untuk menampilkan keterampilan dalam pemodelan 3D, visualisasi, serta integrasi teknologi digital seperti Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR) dalam proyek konstruksi. Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin 4 (Pendidikan Berkualitas), kompetisi ini menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam penguasaan teknologi mutakhir di bidang teknik sipil.
Poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), penerapan BIM hingga level 7D, penggunaan konfigurasi Diagonal Arch Bridge, dan integrasi AR/VR menunjukkan kontribusi mahasiswa terhadap inovasi teknologi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Poin 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), model jembatan yang dikembangkan mencerminkan pemikiran ke arah pembangunan infrastruktur publik yang efisien, aman, dan berkelanjutan.
Dalam kompetisi ini, tim Gardapati Karya berhasil mengembangkan model jembatan dengan konfigurasi Diagonal Arch Bridge—sebuah desain inovatif yang belum pernah diimplementasikan di Indonesia. Tidak hanya sampai pada pemodelan dasar, tim juga berhasil menerapkan BIM hingga level 7D, termasuk manajemen waktu, biaya, dan sustainability. Karya mereka pun diperkuat dengan teknologi AR/VR yang mempermudah visualisasi dan interaksi terhadap desain.
“Tentunya ini merupakan pengalaman luar biasa yang kami dapatkan. Untuk pertama kalinya kami mengikuti kompetisi bidang BIM dan berhasil meraih penghargaan Future Anchor. Selain mendapat berbagai macam hadiah dan souvenir, kami juga mendapat tambahan relasi serta ilmu yang bermanfaat untuk turut serta mengembangkan konstruksi digital,” ungkap perwakilan tim.
Kompetisi Beyond BIM menjadi bagian penting dari transformasi digital industri konstruksi, terlebih dalam menyambut era Revolusi Industri 5.0. Dengan memadukan BIM, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan teknologi lainnya, industri konstruksi kini bergerak menuju era Digital Construction yang lebih efisien dan terintegrasi.
Prestasi ini diharapkan mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lainnya, khususnya di lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM, untuk terus mengasah kemampuan di bidang teknologi konstruksi digital serta dapat memotivasi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam kompetisi teknik sipil di masa depan.