Yogyakarta, 2025 — Selama 7 bulan, terhitung dari bulan Maret sampai September 2025, Agus Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., dari Departemen Teknik Sipil, bersama tim peneliti Lava Himawan dan Megita Aryaputra, mengkaji workability dan kuat tarik belah beton yang dicampur dengan variasi persentase serat baja Dramix.
Beton merupakan material struktural yang dominan digunakan dalam konstruksi karena kuat tekan yang tinggi dan kemudahan pengerjaan. Namun, beton konvensional memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah bahkan dianggap nol, menyebabkan keretakan yang dapat mengurangi keawetan dan keselamatan struktur. Penambahan serat baja Dramix sebagai bahan campuran diharapkan meningkatkan performa beton terutama pada aspek kekuatan tarik yang selama ini menjadi kelemahan beton konvensional, sekaligus mempertahankan kemudahan pengerjaan beton tersebut.
Penelitian meliputi pencampuran beton dengan variasi persentase serat baja Dramix yang disesuaikan dengan standar nasional Indonesia (SNI). Pengujian workability dilakukan menggunakan alat slump test, compacting factor test, dan VB time test. Kekuatan beton diuji dengan uji kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur menggunakan standar yang berlaku. Data yang diperoleh dianalisis untuk melihat pengaruh variasi serat terhadap performa beton.
Penelitian ini diharapkan menghasilkan beton serat baja dengan peningkatan signifikan pada kuat tarik belah tanpa mengurangi kelancaran pengerjaan beton. Temuan ini dapat menyumbang pada inovasi material konstruksi yang lebih tahan retak, kuat, dan berumur panjang, mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh dan ramah lingkungan.