Yogyakarta, 2025 — Pembangunan infrastruktur yang terus berkembang di Indonesia meningkatkan kebutuhan akan material bangunan yang ekonomis, berkualitas, dan ramah lingkungan. Salah satu material konstruksi yang umum digunakan di Indonesia adalah bata merah, yang dalam proses produksinya menghasilkan limbah signifikan berupa bata yang tidak layak pakai. Limbah bata merah yang selama ini hanya dibuang menimbulkan masalah lingkungan sekaligus membuang potensi sumber bahan konstruksi alternatif.
Ir. Dian Sestining Ayu, S.T., M.T., salah satu dosen Departemen teknik Sipil, mengkaji potensi limbah bata merah sebagai substitusi parsial semen dalam mortar dengan penambahan abu terbang (fly ash) dan serat alami ijuk untuk meningkatkan performa mekanik mortar. Penggunaan limbah bata merah sebagai substitusi semen tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga mengurangi kebutuhan semen portland yang produksinya berkontribusi besar pada emisi karbon. Penambahan abu terbang dan serat alami diharapkan dapat memperbaiki kekuatan dan daya tahan mortar sehingga dapat diaplikasikan sebagai material bangunan yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
Penelitian yang pengujiannya dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil ini menelaah pengaruh substitusi semen menggunakan limbah bata merah dan penambahan abu terbang serta serat ijuk pada kuat tekan dan kuat lentur mortar. Uji dilakukan terhadap benda uji mortar berbentuk kubus dan balok yang dirawat selama 28 hari, dengan berbagai variasi substitusi semen merah (0–10%) dan penambahan serat ijuk sebesar 2% berat semen.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif eksperimental dengan variasi campuran mortar yang diuji kuat tekan dan kuat lentur sesuai standar ASTM dan SNI. Benda uji mortar dicetak dalam ukuran kubus 5x5x5 cm dan balok 4x4x16 cm, kemudian dirawat dan diuji setelah berumur 28 hari. Alat laboratorium meliputi mesin uji tekan, mesin uji lentur, alat pengujian berat jenis, serta alat uji konsistensi dengan meja sebar.
Hasil yang diharapkan adalah data kuantitatif yang menunjukkan peningkatan performa mekanik mortar pada komposisi substitusi tertentu dengan penambahan serat ijuk dan abu terbang. Penelitian ini akan memberikan rekomendasi proporsi campuran yang optimal untuk aplikasi praktis, sehingga mendukung pengurangan limbah dan peningkatan kualitas bahan bangunan lokal.
Studi ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs nomor 9 mengenai pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan inovasi industri ramah lingkungan.