Yogyakarta, 2025 — Kebocoran jaringan pipa distribusi air minum menjadi salah satu tantangan besar dalam penyediaan air bersih di Indonesia. Fakta yang datang dari Kota Yogyakarta, bahwa lebih dari 49% air produksi PDAM hilang sebelum sampai ke pelanggan, dan sebagian besar terjadi akibat kebocoran pipa.
Melalui penelitian terbarunya, Dr. Ir. Sindu Nuranto, MS. melalui Penelitian Dana Masyarakat 2025 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kebocoran Pipa Distribusi Air Minum untuk Optimalisasi Pemeliharaan.” Penelitian ini sejalan dengan SDGs ke-6: Clean Water and Sanitation, khususnya bertarget tentang peningkatan efisiensi penggunaan air dan pengurangan kehilangan.
Kehilangan air di jaringan PDAM bukan sekadar persoalan teknis. Selain berdampak pada kerugian finansial dan pemborosan sumber daya alam, masalah ini juga menghambat pemerataan akses air bersih, khususnya pada wilayah padat penduduk. Berdasarkan data dari RI-SPAM Yogyakarta tahun 2014-2030, kebocoran pipa jaringan air di Yogyakarta bahkan melebihi dua kali lipat ambang batas nasional yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR, yaitu maksimal 15%.
Penelitian ini memanfaatkan Geographic Information System (GIS) untuk memetakan area prioritas pemeliharaan jaringan air, termasuk peta persebaran kebocoran, tekanan air, usia pipa, dan histori kerusakan. Hasil yang nantinya didapatkan, dapat digunakan oleh operator PDAM untuk:
- Menentukan titik-titik rawan kebocoran
- Menyusun jadwal pemeliharaan preventif
- Meningkatkan efisiensi operasional
Dr. Ir. Sindu Nuranto, MS. mengintegrasikan perhitungan Water Balance dari International Water Association (IWA) dan perangkat lunak WB-EasyCalc untuk menghitung Non-Revenue Water (NRW) secara kuantitatif.
Penelitian ini juga menilai kelayakan investasi untuk perbaikan sistem menggunakan metode finansial seperti NPV, IRR, dan Payback Period. Pendekatan ini memberikan landasan ekonomi bagi PDAM dalam merencanakan pengurangan kebocoran sebagai investasi jangka panjang, bukan beban biaya.
Melalui kolaborasi antara penelitian dan kebijakan, diharapkan hasil studi ini dapat dimanfaatkan PDAM Tirtamarta untuk menyusun roadmap pemeliharaan berbasis data dan teknologi, serta mendorong inovasi serupa di daerah lain di Indonesia.